Beritajabar.net-Total tercatat ada sebanyak 102 orang warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel yang mengalami keracuan akibat gas beracun yang berasal dari pipa gas Coastic Soda milik PT Pindodeli yang bocor.
Akibat kejadian itu, pihak kepolisian dari Polres Karawang menutup sementara produksi Coastic Soda milik PT Pindodeli.
Wakil Bupati Karawang, Aep Saepuloh mengatakan, dari hasil tinjauan, ada sebanyak 80 warga yang sudah kembali ke rumahnya, dan Ada 22 warga yang dilarikan ke rumah sakit.
“Jadi tadi saya tinjau fokus penyelamatan terlebih dulu, ada 80 warga yang keracunan, tapi Alhamdulillah sudah pulang, ke rumahnya, dan tadi barusan ada 22 warga yang dilarikan rumah sakit Rosela,” kata Wabup Aep, usai meninjau ke lokasi saat evakuasi warga, di Kantor Desa Kutamekar, Kamis (3/6/2021).
Aep mengatkan, setelah mengetahui ada kejadian terse but, is bersama Kapolres, dan Dandim langsung mendatangi lokasi kejadian, untuk memastikan masyarakat dalam kondisi selamat, juga mendampingi warga untuk beraudiensi dengan perusahaan.
“Saya bersama warga tadi ikut beraudiensi dengan pihak PT Pindo Deli 2, dan juga memberikan arahan kepada untuk bertanggungjawab atas apa yang telah terjadi, ini kan kejadian yang pernah terjadi, sebelumnya, dan jangan sampai hanya audiensi lagi, dan audiensi lagi, jadi ke depan perusahaan harus membuat mitigasi untuk jangka panjangnya, agar tidak terulang kembali,” ungkapny.
Selain itu, untuk saat ini masyarakat tengah duduk bersama dengan perusahaan terkait insiden tersebut.
“Hasilnya seperti apa itu tergantung permintaan masyarakat kepada perusahaan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait sanksi kebocoran gas tersebut, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian dari Polres Karawang.
“Untuk sanksi, saya tidak bisa memutuskan, karena menunggu hasil olah TKP dari kepolisian, apakah benar human error, atau memang kelalaian,” katanya.
Masih dilokasi yang sama, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra menjelaskan pihaknya tidak menutup perusahaan, hanya menutup bagian produksi coastic soda sementara.
“Saat ini lokasinya sudah digaris polisi, dan tidak menutup sementara PT Pindo Deli 2, hanya bagian produksi coastic sodanya saja, karena kita harus juga melihat hasil olah TKP,” kata Kapolres.
Sedangkan, Humas PT Pindo Deli 2 Andar Tarihorang mengakui adanya kesalahan proses pengisian gas di tabungnya.
“Jadi ini baru dugaan, adanya kesalahan di tabung, saat pengisian, tabung ini milik pihak kedua dari perusahaan, tapi ini menjadi tanggungjawab kita semua,” paparnya.
Dijelaskannya kembali, kejadian kali ini diakuinya baru pertama terjadi, meski sebelumnya pernah terjadi, tapi bukan di tabungnya.
“Sebelumnya memang pernah terjadi, kebocoran tapi di sistem produksinya, seperti kelebihan tekanan, karena barangnya sudah tua akhirnya bocor, kini itu beda, ini hal baru, dan pertama kali terjadi saat proses pengisian di tabung,” jelasnya.
Lanjutnya, kebocoran itu terjadi sekitar setengah jam, dan produksi coastic soda ini membuat zat kimia bahan baku pembuatan seperti pemutih, hand sanitizer, dan kertas.
“Jadi Coastic soda ini produksi zat kimia seperti klorin, HCL untuk membuat pemutih, hand sanitizer, dan kertas,” katanya.
Terkait warga yang terdampak, pihak perusahaan akan bertanggungjawab atas semua kerugiannya.
“Jadi semua warga yang terkena dampak, kami bertanggungjawab, dan membiayai perawatan semua warga,” pungkasnya.
Di tempat berbeda, saat ditemui, petugas medis Rumah Sakit Rosela, Dr Edwin membenarkan adanya puluhan warga yang keracunan gas.
“Iyah, ada 22 orang didiagnosis keracunan gas klorin, dan hingga saat ini sisa dua orang lagi tengah dirawat intensif, karena memiliki penyakit pernafasan bawaan,” ucap Edwin.
Menurut Dr Edwin, warga yang terdampak keracunan klorin ini beruntung bisa langsung di berikan penanganan.
“Kalau penanganannya lambat, keracunan gas klorin ini sangat berbahaya, karena menyerang pernafasan, dan juga bisa menyebabkan iritasi berat di mata, hingga bisa kebutaan,” katanya
Ia juga mengatakan jika keracunan disebabkan oleh gas klorin, segera tinggalkan area tersebut dan pindah ke suatu tempat di mana ada udara bersih.
“Jika klorin mengenai kulit atau pakaian yang terkontaminasi, lepaskan pakaian dan cuci seluruh tubuh dengan sabun dan air. Untuk mata perih atau pandangan kabur, bilas mata secara menyeluruh dengan air bersih dan lepaskan semua lensa kontak,” pungkasnya. (M Zaky/red)