Beritajabar.net- Bertujuan berikan edukasi kepada masyarakat luas disaat mengatasi kedatangan hewan liar masuk ke perkampungan apalagi hingga rumah.
Komunitas pencinta hewan bernama BANGKE LAUT yang beranggotakan, 12 kelompok, tiga diantaranya pencinta Reftile, dan sisanya dari pecinta hewan lainnya, diikuti oleh peserta sebanyak kurang lebih 150 peserta, terdiri dari Sumedang dan luar, pelaksanaan ivent, berlangsung sejak kemarin Sabtu (26/02) dan puncak kegiatan berakhir hari ini, minggu (27/2/2022).
Ketua Komunitas Bangke Laut merangkap ketua panitia Sumedang Pets Expo & Mini Contest Reftile, Andri Reginaldi, Menjelaskan, Kegiatan ini kami lalukan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap hewan liar.
Acara ini juga Alhamdulillah didukung dan kerjasama bareng produk UMKM Sumedang, untuk meramaikan berlangsungnya acara di gerakan sebagai pilot Maneger UMKM IPP Pembab Sumedang, Hida Nurul Millah, dengan membuka space produk Kopi Asli Sumedang dan lainnya.
Lebih lanjut Andri, menjelaskan, bahwa, “Hewan liar ditakuti masyarakat jika mereka ada dekat disekitar manusia, kenapa begitu, padahal jika kami rasakan hewan pun sama merupakan mahluk hidup yang perlu kenyamanan dan tak ingin mengganggu”
“Dasarnya tatanan siklus alam janganlah diganggu, sebab kita sebagai manusia sangat butuh mata rantai secara berkesinambungan,”
Bayangkan saja tiga pekan lalu, seekor macan tutul turun dari gunung yang ada disumedang dan hampir mendekat keperkapungan, kenapa bisa begitu, karena alam sekitarnya tempat dia berada sudah terjamah manusia dan mungkin sudah dirusak dan merasa harus mencari tempat baru.
“Pada intinya dalam kegiatan Sumedang Pets Expo & Mini Contest Reftile, sebagai salah satu edukasi tatanan adat istiadat dan budaya, maka kami inginkan sebagai pihak yang terkait dapat mendukung kami dalam bagian pembangunan daerah meningkatkan atay mengembalikan sdm sadar lingkungan”
Harapnya itu, pemerintah daerah selaku leading sektor pembinaan terhadap masyarakat dapat mengApresiasi kegiatan ini menjadi suatu wadah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat, sebab jika dilihat diorovinsi JawaBarat ini hanya Sumedang yang tidak memiliki “Rumah Singgah Hewan”.
Kedepannya Dari rumah singgah hewan tersebutkah edukasi untuk masyarakat bisa kita tuangkan, dengan progres yang sudah kita lakukan mengembalikan siklus hewan ke tatanan alam. Tutupnya (DMS/red)
