Sumedang– Sejak itu masih dalam era penjajahan Belanda di bumi Nusantara. Seniman Raden Machjar Angga Koesoemadinat mengenal musik Doremi pasili sido, beliau sebagai pituin asal Sumedang melakukan penelitian melalui alat musik Sunda hingga tercipta nada Da-Mi-Na-Ti-La-Da, kini hasil tersebut terus menjadi suatu nada dasar bagi para seniman ke Sundaan.
Raden Machjar Angga Koesoemadinata merupakan sosok pahlawan sekaligus seniman Sunda tulen Sumedang. Beliau terkenal dengan karya seninya, dikenal pula sebagai musikolog pertama ditanah Sunda Jawa,”Terang, Pemerhati Budaya dan Sejarah, Herman. Jumat, Sumedang. (27/02/2023).
Dikatakan, keuletan dalam menciptakan instrumen nada dasar kesundaan Da-Mi-Na-Ti-La-Da hingga ketika dipadukan menghasil alunan musik KHAS pelog, salendro dan seterusnya.
“Salah Satu tempat saksi bisu adalah kediamannya, kini larut dari perhatian, padahal kalau ditetapkan menjadi museum seniman Sunda itu bisa menjadi sebuah nilai tersendiri” Ujarnya
Bangunan Kecil itu merupakan rumah atau tempat tinggal sekaligus lokasi beliau dalam berkarya mencipatakan instrumen keSundaan.
“Petilasan Raden Machjar Angga Koesoemadinata tersebut tentu termasuk salah satu kategori cagar budaya,” Sambungnya.
Ia berharap pemerintah melalui Disparbudpora Kabupaten Sumedang maupun Provinsi Jabar dan Pusat, Dapat memperhatikan petilasan tersebut bukan hanya situs cagar budaya saja.
“Mungkin dapat dijadikan pula sebuah museum alat seni Sunda kuno dan hal itu bisa lebih berguna untuk anak cucu kedepan dalam mengenal segala jenis sejarah kesenian Sumedang,”Tutupnya (DMS).
